Beberapa hari yang lalu saya membaca buku Happiness Inside-nya Gobind Vashdev. Rekomendasi seorang teman dan label ‘Best Seller’ yang ada di covernya membuat saya -yang paling males baca buku selain majalah- jadi tertarik untuk mebaca buku tersebut. Padahal awalnya saya pikir buku motifasi seperti itu isinya ya bakalan gitu-gitu aja.
Setelah membaca beberapa bagian, eh, saya malah jadi keterusan. Bahasanya yang simple, sederhana serta pembahasan yang sederhana dan benar-benar terjadi disekeliling kita, membuat buku ini jadi sangat menarik untuk saya baca sampai akhir halaman.
Ada satu pembahasan yang sangat menarik dan kayaknya ‘saya banget’, yaitu tentang kesabaran. Di pembahasan itu, Pak Gobind menuliskan kalau ‘mereka yang sabar dan yang tidak sabar hanya dibedakan oleh satu hal, yaitu program atau kata-kata yang tertanam di kepalanya’. Kata-kata itu sangat simple sekali, tapi bisa punya efek yang luar biasa kalau bisa di aplikasikan.
Banyak orang yang mengatakan kalau sabar adalah sifat bawaan sejak lahir, atau jika seseorang sudah mulai tumbuh dewasa atau tua. Tapi sebenarnya sabar bisa dipelajari hanya dengan mengganti program yang ada di pikiran kita, karena program yang kita tanamkan di kepala kita lah yang mengakibatkan kita bereaksi atau tidak.
Sebagai contoh, misalnya ada orang yang entah sengaja atau tidak sengaja, lewat dan meludah persis di depan kaki kita. Bagaiman reaksi kita? Kalau kita adalah orang yang dikatakan tidak sabar, pasti kata-kata dalam otak kita adalah ‘kalau ada orang yang meludah di depan saya, itu artinya sama dengan menghina saya’, dan mungkin bisa terjadi pertengkaran setelah itu. Bisa saja kata-kata itu secara tidak sadar telah terprogram dalam otak kita. Tapi kalau kita bisa dengan sadar mengganti program tersebut dengan kata-kata ‘ ludah adalah ludah, tidak mempunyai arti apa-apa’, maka tidak akan terjadi apa-apa dan beberapa waktu kemudian kita sudah melupakan hal tersebut.
‘Sedikit perbedaan dalam program di kepala kita dapat membuat perbedaan tindakan yang sangat signifikan, yang mungkin sekali berpengaruh dalam hidup ini. Bahkan nasib kita pun bisa di tentukan dari sini’.
Bayangkan, dengan mengganti sedikit program saja, kita sudah bisa mengurangi efek negative yang akan kita timbulkan, atau yang akan terjadi pada diri kita. Energi kita pun tidak akan berkurang untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Walaupun memang tidak akan semudah yang kita pikirkan, tapi kita bisa melatihnya dengan mulai mengaplikasikannya pada hal-hal kecil terlebih dahulu. ‘Sama seperti otot yang menguat karena dialatih, otak kita pun perlu dilatih untuk menjadi kuat’.